Oklah, sebelum saya mulai saya awali dengan penjelasan mengenai ground. jadi ground itu bisa disebut pentanahan, karna sifatnya meredam, yang umumnya yang diredam itu adalah arus listrik, dan itu perlu di ingat agar kita dapat lebih memenfaatkan grounding atau pentanahan atau penetralan. contohnya acam gambar ini.. :
O..ia, kalau dirangkaian ampli, groundnya adalah casing ampli itu sendiri atau memanfaatkan transformator yang digunakan, karna umumnya transformator juga dapat dimanfaatkan sebagai peredam arus bocor.
oklah sekian mari kita lanjut.....
Jadi Sebenarnya apa saja pengaruh kurangnya grounding
pada sistem audio misalnya pada power amplifier? Untuk anda yang hobi
merakit rangkaian elektronika, maka sudah saatnya untuk tidak meremahkan
sistem grounding atau kegunaan ground bagi kelangsungan rangkain yang dibuat.
Saya sudah pernah melakukan percobaan tentang dampak atau akibat dari sistem
grounding yang jelek pada power amplifier, Selain mengakibatkan dengung, ternyata ada dampak lain yang ditimbulkan akibat dari kurangnya grounding pada perangkat audio.
Kebetulan kemarin saya baru saja memperbaiki amplifier audio sistem,
yang rusaknya suara jadi kayak robot (cacat) dan bahkan jika sudah panas
maka amplifier akan mati. Tadinya saya curiga pada bagian tegangan yang
tidak cukup untuk men-supply power amplifier, namun setelah di ukur
ternyata semua tegangan dalam kondisi normal.
Dan cara terbaik untuk mengetahui bagian mana yang rusak adalah dengan
mamisahkannya, yaitu bagian power, tone control, pre-amp, equalizer,
serta bagian encoder saya test satu per-satu. Melakukan pengecekan
per-bagian ini sangat membantu kalau kita mau melihat bagian mana yang
mengalami kerusakan pada sistem audio, bahkan pada saat service
barang-barang lain, metode ini akan tetap ampuh untuk diterapkan.
Setelah saya urut, ternyata tiap bagian normal. Lalu kenapa pada saat
semua rangkaian digabungkan maka amplifier tidak dapat bekerja dengan
optimal? Ini yang harus diselidiki. Dan setelah memperhatikan sistem
grounding yang ada, saya baru sadar ternyata amplifier mahal dengan
kualitas bagus ini memiliki sistem grounding yang sangat minim/ buruk.
Menyadari kalau grounding pada rangkaian tersebut masih kurang, segera
saya menambahkan sejumlah ground wire untuk mendukung grounding yang
sudah ada. Yang terpenting setiap bagian seperti encoder, equalizer,
tone control, power amplifier, dan power supply mendapat ground yang
baik terhadap body rangkaian.
Setelah semua grounding terpasang, saya coba kembali untuk menghidupkan
rangkaian amplifier yang sudah saya revisi tersebut. Dan ternyata
hasilnya tidak sia-sia, power amplifier sudah dapat berfungsi normal.
Hal yang tadinya di anggap sepele yaitu grounding, ternyata menyebabkan
kerusakan jangka panjang.
Cemana....?
Sekarang secara gak langsung tadi aku uda buka salah satu rahasia ahli atau tukang service elektronik, yah, gapapalah... sebagai sesama tukang service, saya bertanggung jawab atas pernyataan ini, atas dasar pengalaman & ingin berbagi..
hehehe..
Semoga ini bermanfaat bagi semua... ^_^
thanks infonya mas semoga sukses blognya (y)
BalasHapusKlo pemasangan grounding ampli walet yg bgus seperti apa mas,karna terkadang ada nois nya 1 playernya?
BalasHapusSebagian thread saya baca, grounding power suply gak boleh di grounding ke cassing langsung. Sebagian menyarankan malah dibuat satu titik di cassing...
BalasHapusKira2 mana yg betul ini yaaa...?
Heran awak bahhhh...
Tolonglah kalian satukan pendapat kalian ttg grounding woyyyiiihhh para ahli2 elektronikaaaaaaa, biar kami pembaca gak kebingungan amangoiiiiyamang...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAmpli saya pegang saya dut di ground gak ada suaraya kalau tidak di ground suara dut ya keluar tolong apa masalahya
BalasHapus