Rabu, 20 Juni 2012

Rahasia Grounding pada Amplifier

                Oklah, sebelum saya mulai saya awali dengan penjelasan mengenai ground. jadi ground itu bisa disebut pentanahan, karna sifatnya meredam, yang umumnya yang diredam itu adalah arus listrik, dan itu perlu di ingat agar kita dapat lebih memenfaatkan grounding atau pentanahan atau penetralan. contohnya acam gambar ini.. :


O..ia, kalau dirangkaian ampli, groundnya adalah casing ampli itu sendiri atau memanfaatkan transformator yang digunakan, karna umumnya transformator juga dapat dimanfaatkan sebagai peredam arus bocor.

oklah sekian mari kita lanjut.....

                Jadi Sebenarnya apa saja pengaruh kurangnya grounding pada sistem audio misalnya pada power amplifier? Untuk anda yang hobi merakit rangkaian elektronika, maka sudah saatnya untuk tidak meremahkan sistem grounding atau kegunaan ground bagi kelangsungan rangkain yang dibuat.

                Saya sudah pernah melakukan percobaan tentang dampak atau akibat dari sistem grounding yang jelek pada power amplifier,
Selain mengakibatkan dengung, ternyata ada dampak lain yang ditimbulkan akibat dari kurangnya grounding pada perangkat audio.

                 Kebetulan kemarin saya baru saja memperbaiki amplifier audio sistem, yang rusaknya suara jadi kayak robot (cacat) dan bahkan jika sudah panas maka amplifier akan mati. Tadinya saya curiga pada bagian tegangan yang tidak cukup untuk men-supply power amplifier, namun setelah di ukur ternyata semua tegangan dalam kondisi normal.


                Dan cara terbaik untuk mengetahui bagian mana yang rusak adalah dengan mamisahkannya, yaitu bagian power, tone control, pre-amp, equalizer, serta bagian encoder saya test satu per-satu. Melakukan pengecekan per-bagian ini sangat membantu kalau kita mau melihat bagian mana yang mengalami kerusakan pada sistem audio, bahkan pada saat service barang-barang lain, metode ini akan tetap ampuh untuk diterapkan.


                 Setelah saya urut, ternyata tiap bagian normal. Lalu kenapa pada saat semua rangkaian digabungkan maka amplifier tidak dapat bekerja dengan optimal? Ini yang harus diselidiki. Dan setelah memperhatikan sistem grounding yang ada, saya baru sadar ternyata amplifier mahal dengan kualitas bagus ini memiliki sistem grounding yang sangat minim/ buruk.


                 Menyadari kalau grounding pada rangkaian tersebut masih kurang, segera saya menambahkan sejumlah ground wire untuk mendukung grounding yang sudah ada. Yang terpenting setiap bagian seperti encoder, equalizer, tone control, power amplifier, dan power supply mendapat ground yang baik terhadap body rangkaian.


                  Setelah semua grounding terpasang, saya coba kembali untuk menghidupkan rangkaian amplifier yang sudah saya revisi tersebut. Dan ternyata hasilnya tidak sia-sia, power amplifier sudah dapat berfungsi normal. Hal yang  tadinya di anggap sepele yaitu grounding, ternyata menyebabkan kerusakan jangka panjang.


                       
                 Cemana....? 
Sekarang secara gak langsung tadi aku uda buka salah satu rahasia ahli atau tukang service elektronik, yah, gapapalah... sebagai sesama tukang service, saya bertanggung jawab atas pernyataan ini, atas dasar pengalaman & ingin berbagi..
 hehehe..
 

Semoga ini bermanfaat bagi semua... ^_^